Pages

Selasa, 30 Oktober 2012

motor 3 phasa

TIP'S UNTUK PENGECEKAN TROBEL MOTOR 3 PHASE

Ok disini saya mau membahas dan mengupas tentang motor 3 phase yang di pakai di berbagai industri
disini saya ingin berbagi pengalaman saya tentang motor 3 phase
buat temen2 yang ingin menambah wawasan tentang motor 3 phase silahkan lihat dan mempelajarinya
mungkin disini  saya dapat sedikit memberi inspirasi buat kalian. ok dech gag panjang lebar lagi basa basinya xixixixixi...........
pertama-tama kita harus tau teori dasar motor 3phase sebagai pengingat di bawah ini saya kasih sedikit teori dasar motor 3phase :
Teori Dasar Motor Induksi 3 phase. Motor induksi adalah suatu mesin listrik yang merubah energi listrik menjadi energi gerak dengan menggunakan gandengan medan listrik dan mempunyai slip antara medan stator dan medan rotor. Motor induksi merupakan motor yang paling banyak kita jumpai dalam industri.

Stator adalah bagian dari mesin yang tidak berputar dan terletak pada bagian luar. Dibuat dari besi bundar berlaminasi dan mempunyai alur – alur sebagai tempat meletakkan kumparan.

Rotor sangkar adalah bagian dari mesin yang berputar bebas dan letaknya bagian dalam. Terbuat dari besi laminasi yang mempunayi slot dengan batang alumunium / tembaga yang dihubungkan singkat pada ujungnya.

Rotor kumparan ( wound rotor ), Kumparan dihubungkan bintang dibagian dalam dan ujung yang lain dihubungkan dengan slipring ke tahanan luar. Kumparan dapat dikembangkan menjadi pengaturan kecepatan putaran motor. Pada kerja normal slipring hubung singkat secara otomatis, sehingga rotor bekerja seperti rotor sangkar.

Keuntungan motor tiga phase : 
·                     Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar.
·                     Harganya relatif murah dan kehandalannya tinggi.
·                     Effesiensi relatif tinggi pada keadaan normal, tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil.
·                     Biaya pemeliharaan rendah karena pemeliharaan motor hampir tidak diperlukan.

Kerugian Penggunaan Motor Induksi
·         Kecepatan tidak mudah dikontrol
·         Power faktor rendah pada beban ringan
·         Arus start biasanya 5 sampai 7 kali dari arus nominal

Prinsip kerja Motor 3 Phase
1. Bila sumber tegangan tiga phase dipasang pada kumparan stator, maka pada kumparan stator akan timbul medan putar dengan kecepatan, ns = 120f/P , ns = kecepatan sinkron, f  = frekuensi sumber, p  = jumlah kutup.
2. Medan putar stator akan memotong konduktor yang terdapat pada sisi rotor, akibatnya pada kumparan rotor akan timbul tegangan induksi ( ggl ) sebesa E2s = 44,4fnØ . Keterangan : E = tegangan induksi ggl, f = frekkuensi, N = banyak lilitan, Q = fluks.
3.  Karena kumparan rotor merupakan kumparan rangkaian tertutup, maka tegangan induksi akan menghasilkan arus ( I ).
4.   Adanya arus dalam medan magnet akan menimbulkan gaya ( F ) pada rotor.
5. Bila torsi awal yang dihasilkan oleh gaya F pada rotor cukup besar untuk memikul torsi beban, maka rotor akan berputar searah dengan arah medan putar stator.            
6.  Untuk membangkitkan tegangan induksi E2s agar tetap ada, maka diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator (ns) dengan kecepatan putar rotor (nr).
7.   Perbedaan antara kecepatan nr dengan ns disebut dengan slip ( S ) yang 5dinyatakan dengan Persamaan S = ns-nr/ns (100%).  
8.   Jika ns = nr tegangan akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada rotor, dengan demikian tidak ada torsi yang dapat dihasilkan. Torsi suatu motor akan timbul apabila ns > nr.
9. Dilihat dari cara kerjanya motor tiga phasa disebut juga dengan motor tak serempak atau asinkron.


Gb.motor 3 phase
MASALAH – MASALAH YANG TIMBUL PADA MOTOR
Ø  Motor panas (over heat) dan terbakar .
Ø  Over current
Ø  Bearing rusak
Ø  Pemasangan pulley / Belting yang tidak sempurna
Ø  Koneksi jelek / hilang satu phase
Ø  Support /posisi motor kurang baik
HASIL / SOLUSI
Dari permasalahan yang ada maka dapat diketahui bahwa untuk menghindari trouble pada motor atau menjaga agar motor tetap bekerja optimal diperlukan:
Ø  Pengecekan rutin terhadap temperature body motor
Ø  Pengecekan berkala pada bearing-bearing motor
Ø  Perhitungan yang tepat untuk perbandingan pulley (antara putaran motor dengan beban)
Ø  Pemakaian  kabel/komponen penunjang( kontaktor, overload, trafo ct, eocr, breaker) yang seusai terhadap kapasitas motor.
Ø  Perbaikan koneksi antara kabel dengan terminal motor dan komponen penunjang.
Ø  Menempatkan posisi motor pada area yang aman dari air dan ruangan yang tidak bersuhu tinggi.
Ø  Penggunaan alat yang tepat dalam pemasangan bearing dan melakukan pengukuran bearing sebelum pemasangan. Disarankan dalam pemasangan bearing untuk melihat katalog/ buku panduan berapa ukuran inner  dan outer yang diperbolehkan
Serta pemakaian rumus atau teori dasar  dan bagan solusi  guna mempercepat proses instalasi  dan repair pada permasalahan motor, diantaranya:
Contoh name plate yang sering dijumpai  pada motor AC.
A.    Υ / Δ
Volt :380 / 220 VAC
Amp : 2,6 / 4,6 A
Kw. : 1,5 Kw
B.     Υ / Δ
Volt :460 / 380 VAC
Amp :2,2 / 2,6 A
Kw : 1,5 Kw
Pada contoh A, lambang Υ diartikan star dan Δ diartikan delta. Dan motor tersebut dapat beroperasi pada tegangan 380 VAC di posisi star dan beroperasi pada tegangan 220 VAC di posisi delta
Dalam motor AC dikenal beberapa rumus
A.    Untuk mengetahui speed                                                         
Speed = 120 × freq.
              n (pole)
120 = Konstanta / tetapan
Freq = Frekuensi (50 Hz )
n = pole  / kutub motor
Contoh : speed= 120 x 50 Hz
                               4
= 1500 Rpm



Rumus perbandingan pulley


D1

D2





D1 x N1 = D2 x N2
D1 = Diameter pulley pompa
N1 = speed pompa
D2 = Diameter pulley motor
N2 = speed motor
Contoh : N2 = 1000 Rpm
            D2 = 25
               D1 = 50A
N1......?
D1 x N1 = D2 x N2
N1 = D2 x N2
             D1
      = 25 x 1000
             50
      = 500 Rpm



Perhitungan Kw motor di lapangan
P = V x I x √3 x cosφ
Rumus ini di gunakan untuk mengetahui besar daya  (kw) yang digunakan pada saat motor running / terkena beban.
Contoh : P = V x I x √3 x cosφ
      = 380 x 500 x √3 x 0,85
      = 279365 watt
      = 279 Kw / 315 Kw
Untuk keamanan motor biasanya digunakan motor dengan Kw yang lebih besar satu tingkat diatasnya.

EOCR ( ELECTRONIC OVER CURRENT RELLAY )

 EOCR à setingan eocr maximal overload = 3 sec
            à setingan eocr maximal overload 90% dari I max motor

RUMUS MENGHITUNG ARUS PADA PEMASANGAN CT
            I phase = I total
                3
I total =   p /
    *V*cosq                    
       
            I           : arus (A)
            P          :  daya (w)
            V         : tegangan (V)
            Cosφ : 0,85

Di bawah ini adalah gambar bagan rangkaian dan gambar EOCR

Gb.rangkaian menggunakan CT&EOCR

Gb. EOCR

TIPS : apabila terjadi trouble motor 3 phase maka langkah-langkah yang harus dilakukan
ü  CEK FUSE ada yang putus apa tidak atau CEK NFB ada phase yang hilang apa tidak menggunakan AVO METER
ü  CEK KONTAKTOR menggunakan  AVOMETER ada kontak poin yang lengket apa tidak, cek koilnya
ü  CEK INDIKATOR DISPLAY EOCR :

ü  MEGGER KABEL MOTOR ada yang shot apa tidak
ü  CEK KONEKSI pada terminal motor ada yang koneksi kendor / lepas apa tidak
ü  MEGGER MOTOR
Ø  GOOD test running motor tanpa beban
Ø  NOT GOOD replace motor spare


nah itu sebagian dari tip's dari saya smoga bermanfaat buat kalian smua.



Senin, 15 Oktober 2012

program billing warnet

ini contoh program billing warnet monggo disedooooot http://www.ziddu.com/download/20612822/billingwarnetvb6.7z.html inget juga improfisasi say

Minggu, 14 Oktober 2012

QUERY yg ada di database


nah bagi yg ingin mengerti data base mongo??????????? di sini yg punya blog hanya ingin berbagi sedikit ilmu saja tentang QUERY yg ada di database


A.   Data Retrieval (Query)

Perintah yang digunakan untuk menampilkan data dari database. perintah yang  digunakan adalah :

Ø  SELECT

Perintah ini digunakan untuk mengambil data atau menampilkan data dari satu tabel atau beberapa tabel dalam relasi. Data yang diambil dapat kita tampilkan dalam layar prompt MySQL secara langsung maupun ditampilkan pada tampilan aplikasi., sintak dasarnya seperti berikut :

SELECT nama kolom, nama kolom,… FROM nama tabel WHERE kriteria;

o   Contoh :
a.       SELECT nis,nama,kelas FROM siswa;
b.      SELECT * FROM siswa;
c.       SELECT nis,nama,kelas FROM siswa WHERE kelas = ‘3C’;
d.      SELECT * FROM siswa WHERE nama like ‘AN%’ ORDER BY nama ASC;

o   Keterangan :
1.       Perintah   WHERE   merupakan   Optional   tidak   harus   disertakan   seperti  SELECT dan FROM.
2.       Contoh ‘a’ menampilkan semua informasi nis,nama,kelas dari data siswa.
3.       Contoh ‘b’ menampilkan semua data siswa.
4.       Contoh   ‘c’ menampilkan  semua   informasi   nis,nama,kelas  dari   data   siswa kelas 3C
5.       Contoh ‘d’ menampilkan semua data siswa yang namanya diawali dengan “AN” dan diurutkan berdasarkan nama secara Ascending.

B.    Data Manipulation Language (DML)

Adalah kelompok perintah yang berfungsi untuk memanipulasi data, misalnya untuk pengambilan, penyisipan pengubahan dan penghapusan data. Yang termasuk DML adalah INSERT menambah data DELETE menghapus data UPDATE mengubah data.

Ø  INSERT

Berfungsi  untuk  menambah  informasi/data  baru  kedalam tabel.  Sintak dasarnya seperti berikut :

INSERT INTO nama tabel (kolom) VALUES (value);

o   Contoh :
a.       INSERT  INTO  siswa  (nis,nama,kelas)  VALUES  (‘103099981’,’AIDA AGUSTINA’,’3C’);
b.      INSERT INTO siswa VALUES (‘103099981’,’AIDA AGUSTINA’,’3C’);     
Ø  DELETE

Berfungsi untuk menghapus informasi/data pada tabel. Sintaknya sebagai berikut :

DELETE FROM nama tabel WHERE keriteria;

o   Contoh :
a.        DELETE FROM siswa WHERE nama = ‘AIDA AGUSTINA’;

o   Keterangan :
1.       Menghapus data siswa yang memiliki nama “AIDA AGUSTINA”

Ø  UPDATE

Berfungsi   untuk   memperbaiki   informasi/data   pada   tabel.   Sintaknya sebagai berikut:

UPDATE namatabel SET namakolom=value WHERE keriteria;

o   Contoh :
a.       UPDATE siswa SET nama=’HERDI’ WHERE nis=’10309965’;

o   Keterangan :
1.       Mengganti   nama   menjadi   “HERDI”   untuk   siswa   yang   mempunya nis “10309965”

C.    Data Manipulation Language  (DDL)

DDL merupakan kelompok perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan atribut-atribut database, table, atribut (kolom), batasan-batasan terhadap suatu atribut serta hubungan antar table. Yang termasuk kelompok DDL ini adalah CREATE untuk menciptakan table ataupun indeks ALTER untuk mengubah struktur table DROP untuk menghapus table ataupun indeks dll.

Ø  CREATE

Perintah ini digunakan untuk membuat, termasuk di antaranya membuat database baru, tabel baru, view baru, dan kolom.

·         Membuat Database

CREATE DATABASE namadatabase;

o   Contoh :
a.       create database sekolah;

o   Keterangan :
1.         Membuat dabase baru dengan nama sekolah

·         Membuat Tabel

CREATE TABLE namatabel (namakolom typekolom(size),namakolom typekolom(size),…);

o   Contoh :
a.       create table siswa (nis  varchar(15),nama varchar(35),kelas int(3));

o   Ket :
1.       Membuat tabel baru dengan nama siswa yang terdiri dari 3 fields/kolom. Kolom nis bertype string, kolom nama bertype string dan kelas bertype integer.

Ø  ALTER

Perintah ini digunakan untuk mengubah struktur tabel yang telah dibuat. Pekerjaannya mencakup mengganti nama tabel, menambah kolom, mengubah kolom, menghapus kolom, maupun memberikan atribut pada kolom.

·         Menambah Kolom/Field

ALTER TABLE nama tabel ADD namakolom  typekolom(size);

o   Contoh :
1.       alter table siswa add alamat varchar(50);

o   Keterangan :
a.       Menambahkan kolom baru dengan nama alamat bertype string panjang 50 karakter.

·         Mengganti Nama Kolom/Field

ALTER TABLE nama tabel CHANGE namakolomyangdiganti namakolombaru typekolom(size);

o   Contoh :
1.       alter table siswa change alamat alamat_rumah varchar(50);

o   Keterangan :
a.       Mengubah kolom alamat menjadi alamat_rumah bertype string dengan panjang 50 karakter.

·         Mengganti Type atau Size Kolom/Field

ALTER TABLE namatabel MODIFY namakolom typekolom(size);

o   Contoh :
1.       alter table siswa modify nama varchar(40);

o   Keterangan :
a.       Mengubah panjang karakter nama dari tabel siswa menjadi 40 karakter.

·         Menghapus Kolom/Field

ALTER TABLE namatabel DROP namakolom;

o   Contoh :
1.       alter table siswa drop alamat_rumah;

o   Keterangan :
a.       Menghapus Kolom alamat_rumah dari tabel siswa.

Ø  DROP

Perintah ini digunakan untuk menghapus database dan tabel.

·         Mengapus Tabel

DROP TABLE namatabel;

o   Contoh :
1.       drop table siswa;

o   Keterangan :
a.       Menghapus tabel siswa

·         Menghapus Database

DROP DATABASE namadatabase;

o   Contoh :
1.       drop database sekolah;

o   Keterangan :
a.       Menghapus database sekolah

Ø  TRUNCATE

untuk menghapus/membersihkan isi ta ble beserta alokasi space yang ada di dalamnya,

o   contoh :
1.       truncate table mahasiswa

Ø  RENAME

mengganti nama objek dalam database

·         Mengganti Nama Tabel

RENAME nama table yang diganti  TO  nama table baru ;

o   Contoh :
1.       rename siswa to mahasiswa;

o   Keterangan :
a.       Mengubah tabel siswa menjadi mahasiswa

D.   Data Control Language (DCL) 

Berisi perintah-perintah untuk mngendalikan pengaksesan data. Yang termasuk DCL adalah: GRANT memberikan kendali pada pengaksesan data. REVOKE mencabut kemampuan pengaksesan data.

·         GRANT

Perintah ini digunakan untuk memberikan hak/ijin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapus (DELETE), mengubah (UPDATE), dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya

o   Contoh  :
1.       GRANT INSERT, UPDATE, DELETE On mahasiswa To public

·         REVOKE

Perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRANT, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator

o   Contoh  :
1.       Revoke SELECT On mahasiswa To Public

E.    Transaction Control Language  (TCL)

Adalah perintah-perintah yang berfungsi untuk mengendalikan pengeksekusian transaksi. Yang termasuk kelompok ini adalah : COMMIT , ROLLBACK

Ø  COMMIT

menyetujui rangkaian perintah yang berhubungan erat yang telah berhasil
dilakukan

Ø  ROLLBACK

membatalkan transaksi yang dilakukan karena adanya kesalahan atau kegagalan pada salah satu rangkaian perintah.